Game Online Mengasikan
Mengenal Computer Vision Syndrome (CVS) dan Pencegahannya Pada era modern ini, game online bukanlah hal yang asing lagi untuk sebagian besar masyarakat terutama bagi generasi milenial, baik yang masih muda maupun yang telah dewasa.
Game online merupakan salah satu sarana hiburan dan tentunya menjadi solusi untuk menghilangkan rasa bosan di tengah wabah pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
Game Online Memiliki Sisi Positif
Namun, disamping memiliki sisi positif, game online juga memiliki sisi negatif. Hal ini dikarenakan waktu yang dihabiskan untuk bermain tidaklah sedikit karena game online sendiri terutama mobile game memiliki fitur yang menarik dan dirancang khusus agar para pemainnya menjadi ingin terus bermain, sehingga menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Efek negatif bermain game online terlalu lama antara lain timbulnya masalah yang oleh The American Optometric Association (AOA) dinamakan CVS atau Computer Vision Syndrome yaitu sindrom penglihatan komputer. Irwandi Rachman (2018:38) dalam jurnal berjudul Pencahayaan, Jarak Monitor dan Paparan Monitor sebagai faktor Keluhan Subjektif Computer Vision Syndrome (CVS) mendefinisikan CVS sebagai gambaran sekelompok masalah okuler (mata dan penglihatan) yang dikeluhkan oleh seseorang ketika bekerja menggunakan komputer atau gadget dalam waktu yang cukup lama.
Hal Penting Yang Harus Di Perhatikan Saat Bermain Game Online
Penggunaan gadget atau menatap monitor lebih dari dua jam tanpa diselingi istirahat dapat menimbulkan gejala CVS. Menurut Nopriyadi (2019:115) dalam jurnal berjudul Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Computer Vision Syndrome pada Karyawan Bank, gejala CVS dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu asteriopi (mata tegang, mata lelah, dan mata perih). Permukaan bola mata (mata kering, mata berair, mata iritasi, dan penggunaan kontak lensa). Penglihatan (mata kabur, lambat dalam perubahan fokus, penglihatan ganda dan presbiopi). Ekstraokular (nyeri leher, nyeri punggung, dan nyeri bahu).
Gunakan Kacamata Antiradiasi Saat Main Game Online
Afdhal Riza (2020:6) dalam jurnalnya yang berjudul Sindrom Penglihatan Komputer (CVS) menyatakan gejala CVS dapat dicegah dengan beberapa tindakan yaitu jika gejalanya berupa asteriopi, permukaan bola mata, dan penglihatan, maka tindakan pencegahannya adalah mengikuti aturan 20-20-20 yaitu mengistirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat pemandangan (outdoor) sejauh 20 feet setiap 20 menit sekali. Menggunakan waktu istirahat dan menjauh dari VDT (Visual Display Terminal) ketika tidur maupun kegiatan lainnya. Meng-install program pengingat waktu istirahat. Menghindari mata kering dengan menggunakan air mata buatan. Sering berkedip dengan sempurna.
Menggunakan kacamata berfilter cahaya biru. Melakukan pijatan mata serta memejamkan mata beberapa menit. Memakai masker penghangat mata sehari sekali. Menggunakan layar antiglare. Membersihkan layar monitor secara teratur. Menghindari sumber cahaya yang berasal dari belakang monitor dan mengatur pencahayaan ruangan.
Serta yang terakhir adalah mengatur pencahayaan dan kontras monitor, karena jika pencahayaan yang tidak memadai atau buruk maka akan menyebabkan kelelahan pada otot dan saraf mata yang berlanjut pada kelelahan seluruh fisiologis pada pemain. Standar intensitas pencahayaan yang memenuhi syarat telah ditetapkan oleh keputusan Menkes RI untuk ruang kerja pengguna komputer sekitar 300-500 lux, dan penting juga bagi anda yang kerja kantoran atau mahasiswa, pleajar yang sering membuat skirpsi atau suka mengikuti kegiatan membuat artikel lomba, dan sebagainya sangaat di sarankan untuk menggunakan kacamata anti radiasi ini.
Makan Makanan Sehat Saat Bermain Game Online
Selain melakukan tindakan pencegahan di atas, tubuh juga perlu mendapatkan asupan nutrisi yang mengandung nilai tinggi untuk mencegah gejala CVS 1-3. Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengkonsumsi buah-buahan serta sayuran tertentu juga bermanfaat untuk kesehatan mata, seperti wortel yang mengandung Beta Karoten, vitamin B6, vitamin C, kalsium, kalium, fosfor dan serat yang menghasilkan vitamin A yaitu vitamin yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata.
Brokoli yang mengandung nutrisi zeaxhanthin dan lutein yang berfungsi melindungi mata dari sinar ultra violet. Bayam yang mengandung banyak zeaxhanthin dan lutein, serta vitamin B6, vitamin C, vitamin K, asam folat, zat besi, kalsium sulfur dan juga klorofil, selain untuk kesehatan mata, bayam juga berfungsi sebagai penambah tenaga.
Tomat yang mengandung vitamin A, vitamin C dan lycopene, yaitu zat untuk menjaga kemampuan penglihatan. Alpukat yang mengandung paling banyak lituen dibanding buah lain, mencegah degenerasi mata, serta berperan menyerap nutrisi alfa dan beta karoten yang membentuk vitamin A. Pisang yang mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin C. Mangga yang mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin C dan vitamin E. Ubi jalar sebagai sumber pangan yang mengandung vitamin A dan vitamin C.
Jika gejalanya adalah ekstraokuler, maka tindakan pencegahannya antara lain mengatur postur tubuh saat duduk, mengatur ketinggian monitor terhadap arah pandangan mata, mengatur jarak antara monitor dengan pemain yaitu idealnya sejauh 50-70 cm, melakukan peregangan otot, dan tidur berkualitas yang idealnya selama 6-8 jam per hari.
Jika sudah terlanjur mengalami gejala CVS tanpa bisa dicegah lagi dengan melakukan tindakan pencegahan di atas, maka salah satu cara mengatasinya yaitu mengonsumsi obat-obatan. Afdhal Riza (2020:8), pemberian obat kepada pasien dengan sindrom penglihatan komputer atau disebut juga dengan Computer Vision Syndrome (CVS) lebih berfokus pada keluhan mata kering akibat berkurangnya kualitas dan intensitas berkedip.
Pemberian obat-obatan seperti air mata buatan hydroxypropyl methilcellulose, carbomer 980 untuk meningkatkan kelembapan mata, sodium hyaluronate dan topikal atau tetes anti inflamasi juga direkomendasikan untuk penyakit mata kering yang lebih parah.